Membaca berita mengenai kerusuhan yang mengakibatkan tiga orang penganut Ahmadiyah tewas, kemudian membaca mengenai kebakaran gereja di Temanggung, Jawa Tengah, saya bertanya-tanya mengapa begitu gampang masyarakat setempat dapat dihasut berbuat onar demikian. Salah satu jawab yang sering kami dengar ialah bahwa sebenarnya bukan masyarakat setempat yang bertindak demikian tetapi orang dari luar yang diupah oknum-oknum supaya menimbulkan keadaan kacau demi kepentingan-kepentingan orang-orang tertentu. Ingatlah persitiwa pembunuhan ninja di Jawa Timur beberapa tahun lalu yang akhirnya terbukti disebabkan gara-gara politik.
Kemungkinan besar memang ada sebab-sebab politik dan kepentingan tertentu yang menyulut banyak peristiwa kerusuhan di Indonesia belakangan ini yang sasarannya orang beragama minoritas atau suku etnis. Tetapi susah dibuktikan dan kalau tanggapan kita hanya terbatas pada menebak siapa-siapa oknum-oknum itu, bukan saja kita sia-sia habis tenaga, tetapi kita juga lalai dalam melaksanakan tanggungjawab kita sebagai warga untuk mengikutserta dalam menanggulangi keadaan yang kita hadapi.