Kondisi Ekonomi dan Bisnis Nasional 2011

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan, mengatakan kondisi bisnis dan ekonomi konsumen pada triwulan IV 2010 meningkat dan ditandai peningkatan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) dan Indeks Tendensi Konsumen (ITK). “ITB pada triwulan IV 2010 sebesar 106,63, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Namun tingkat optimisme pelaku bisnis sedikit menurun dibandingkan triwulan III,” ujarnya di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan kondisi bisnis meningkat dikarenakan adanya peningkatan pendapatan usaha, kapasitas produksi, dan rata-rata jam kerja sebagai akibat dari meningkatnya permintaan domestik yang berkaitan dengan hari besar Natal dan Tahun Baru.

Rusman menambahkan seluruh sektor ekonomi mengalami peningkatan kondisi bisnis, kecuali pada sektior pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan yang turun dengan nilai ITB 96,09. “Sedangkan sektor keuangan, real estate, dan jasa perusahaan mengalami peningkatan bisnis paling tajam dengan nilai ITB sebesar 110,00,” ujarnya. Rusman memprediksi nilai ITB pada triwulan I 2011 mencapai 106,56 karena adanya peningkatan kondisi bisnis, terutama karena adanya peningkatan variabel order barang input, harga jual kini, order dari dalam maupun luar negeri. “Sektor listrik, gas dan air bersih diperkirakan mengalami peningkatan bisnis paling tajam dengan nilai indeks 107,81,” ujarnya.

Sedangkan, ITK di wilayah Jabodetabek mencapai 101,09 meningkat dibanding triwulan III, namun tingkat kepercayaan konsumen menurun dari sebelumnya 110,67. “Kondisi ekonomi konsumen membaik didorong peningkatan pendapatan rumah tangga, namun tingkat kepercayaan konsumen menurun disebabkan tingginya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari,” ujar Rusman. Untuk nilai ITK wilayah yang sama pada triwulan I 2011, diperkirakan mencapai 106,49, dengan indeks rencana pembelian barang-barang tahan lama akan menurun sebesar 84,16 karena responden tidak memiliki rencana untuk membeli barang-barang tahan lama. Nilai ITB dan ITK berkisar antara 0-200 dengan indikasi apabila dibawah 100 menunjukkan kondisi bisnis atau ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibandingkan waktu sebelumnya. Kemudian angka 100-200 menjelaskan kondisi pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan dibanding triwulan sebelumnya dan apabila diatas 100 menunjukkan kondisi lebih baik dari triwulan sebelumnya.

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari survei tendensi bisnis yang dilakukan BPS dengan Bank Indonesia (BI). Indeks ini merupakan indeks komposit persepsi pengusaha mengenai kondisi bisnis dan perekonomian secara umum pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang dengan jumlah sampel 1.800 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. Sementara, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen. Indeks ini merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsi terhadap situasi perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang dengan jumlah sampel 1.250 rumah tangga.

Sumber : ANTARA

Tentang Kasafah

Menapaki jalan setapak yang penuh dengan krikil dan duri tajam . . . Menjalani kehidupan dengan ke-optimisan yang tinggi . . . Memulai sesuatu tanpa ada keraguan di hati . . .
Pos ini dipublikasikan di Ekonomi. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar